KEDIRI - Pemerintah Kota Kediri melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama Bulog Kediri menggelar operasi pasar di tiga Kecamatan di Kota Kediri, hal ini dilakukan untuk menstabilkan harga telur dan beras yang mengalami kenaikan harga di pasaran, Jumat (26/8/2022) pagi.
Ada 3 titik operasi Pasar, yakni, Kecamatan Mojoroto ditempatkan di Bundaran Sekartaji, Kecamatan Kota di depan TMP, dan Kecamatan Pesantren di Lapangan Gajahmada.
Dalam operasi pasar tersebut, TPID Kota Kediri hari ini menyediakan beras medium sebanyak 2, 25 ton dan telur ayam sebanyak 600 kilogram untuk tiga titik tersebut. Untuk beras medium dijual dengan harga Rp 41.500 per 5 kilogram dan telur Rp 25 ribu per kilogram.
Sedangkan untuk harga di pasaran, harga beras medium berada di harga Rp 55 ribu, dan harga telur berada dikisaran Rp 30 ribu per kilogram.
Endah warga Kediri salah satu pembeli mengatakan, dirinya hanya membeli beras 5 kilogram seharga Rp 41.500, kalau di pasar bisa Rp 50 ribu lebih dan telur harga Rp 25 ribu per kilogram lebih murah di pasaran.
"Hanya saja belinya dibatasi hanya boleh beli 1 kilogram untuk telur yang mulai antri pukul 07.30 WIB dan harganya lebih murah dibanding di pasar, " ucap Endah.
Sementara itu, Mara Kamin Siregar Kepala Bulog Kediri mengatakan, hari ini operasi pasar Bulog kerjasama dengan Tim TPID Kota Kediri hari melakukan operasi pasar di 3 titik.
"Kita menyiapkan beras sebanyak 5 ton untuk kegiatan operasi pasar. Selain itu kita juga menyiapkan tiap hari di kantor dan tempat-tempat RPK dan pasar-pasar yang tercatat di BPS, " ucapnya.
Menurutnya dengan dilakukan operasi Pasar ini sesuai dengan kesepakatan Bulog dan tim TPID melihat kondisi kenaikan harga beras, sehingga kita melakukan operasi pasar ini tujuannya untuk menstabilkan harga pasar, khususnya harga beras dan telur di pasaran.
"Faktor kenaikan harga beras ini disebabkan, karena panen tahun ini berkurang, dibanding tahun lalu, " imbuhnya.
Lanjut Kamin bagi masyarakat yang mau beli beras dan telur untuk persyaratan membawa foto copy KTP, hal itu untuk melengkapi dokumen agar tidak mengambil lebih sesuai kesepakatan.
Posisi harga beras dijual Rp 8.300.per kilogram dibanding harga di pasaran pernah hari sudah mencapai Rp 9.000 per kilogram. Jadi selisihnya bisa mencapai Rp 700, - hingga Rp 500, - .
"Dan untuk kegiatan operasi pasar ini akan berlangsung terus dilakukan atau tidak, nanti akan kita lihat situasi dan kondisinya di lapangan, " tutupnya.
Untuk diketahui, operasi pasar ini berlangsung mulai Jumat 26 Agustus dan Senin 29 Agustus 2022. Setiap orang diperbolehkan membeli 1 kilogram telur dan 5 kilogram beras berdasarkan KTP di masing-masing kecamatan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, untuk operasi pasar di tiga titik tersebut, antusias masyarakat sangat tinggi. Karena memang harga dua komoditas tersebut sedang melambung tinggi.
Baca juga:
The Economy of Tomorrow
|