KEDIRI - Dalam rangka mempersiapkan seluruh potensi baik sumber daya manusia maupun peralatan yang akan dipergunakan untuk antisipasi menghadapi bencana alam tahun 2022 di wilayah Kabupaten Kediri dilaksanakan apel kesiapsiagaan penanganan bencana di Lapangan Paron Ngasem Kabupaten Kediri, Kamis (27/1/2022) pagi.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana selaku Inspektur apel kesiapsiagaan penanganan bencana. Apel ini merupakan momentum yang tepat bagi kita untuk melakukan sinergi dan konsolidasi dalam penanggulangan bencana.
Hadir dalam apel ini, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Forkopimda Kabupaten Kediri, Kepala BPBD, Kepala OPD, Camat se Kabupaten Kediri dan para relawan.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana akrab disapa Mas Dhito sekaligus mengukuhkan FPRB Kabupaten Kediri masa bakti 2021-2026 yang secara simbolis menyematkan rompi kepada dr Ari Purnomo selaku Ketua FPRB Kabupaten Kediri.
Mas Dhito menyampaikan, kita tahu bahwa bencana alam merupakan sesuatu yang sulit diprediksi, namun kita bisa melakukan antisipasi untuk meminimalisir dampak-dampak yang akan timbul dari bencana tersebut
"Keberadaan FPRB Kabupaten Kediri merupakan mitra strategis pemerintah daerah dalam upaya penanggulangan bencana di wilayah Kabupaten Kediri, " ucapnya.
Menurutnya, bahwa Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan mendistribusikan peralatan penanggulangan bencana berupa 1 buah gergaji mesin kepada masing-masing kecamatan di wilayah Kabupaten Kediri.
Diharapkan dengan peralatan penanggulangan bencana berupa 1 buah gergaji mesin dapat di gunakan sebagai upaya pengurangan risiko bencana maupun upaya cepat penangganan darurat dampak bencana angin kencang atau puting beliung.
"Ini salah satu bukti komitmen kita bersama dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana alam serta untuk memberikan bantuan secara optimal kepada masyarakat yang terdampak bencana, " katanya.
Meningkatnya intensitas bencana alam hidrometeorologi karena dipengaruhi beberapa faktor. Seperti meningkatnya jumlah penduduk, urbanisasi, degradasi lingkungan, kemiskinan, dan pengaruh perubahan iklim global.
Meningkatkan sinergitas antar stake holder baik ditingkat kabupaten maupun wilayah kecamatan dan desa dalam rangka upaya pencegahan, mitigasi serta meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.
Mas Dhito juga melakukan pengecekan terhadap seluruh peralatan penanggulangan bencana dan sar yang dimiliki oleh masing-masing instansi dan organisasi relawan agar peralatan tersebut siap pakai pada saat dibutuhkan dalam penanggulangan bencana alam.
"Menjaga kesehatan dan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan tugas agar para anggota yang bertugas di lapangan dapat menjalankan tugas secara optimal, " ungkapnya.
Sementara itu, dr Ari Purnomo selaku Ketua FPRB Kab Kediri menyampaikan, setelah dikukuhkan FPRB Kabupaten Kediri oleh Mas Dhito dari keterwakilan unsur-unsur pentahelik tersebut adalah pemerintah, perguruan tinggi atau akademisi, dunia usaha, media dan masyarakat.
"Kita menaruh harapan besar dengan keberadaan FPRB Kabupaten Kediri akan tercipta akselerasi upaya pengurangan risiko bencana serta mewujudkan masyarakat Kediri yang tangguh bencana, " ucapnya.
Menurutnya kita ini sudah terbentuk dalam satu kesatuan FPRB Kabupaten Kediri bukan orang per orang tapi sudah menjadi satu kesatuan. Kita tinggal menata kedepan sesuai tupoksi masing-masing dengan memberikan pelatihan dan pembekalan.
Kalau bicara masalah penanggulangan bencana itu adalah masalah kita bersama tidak cukup hanya pemerintah tidak cukup hanya aparat tidak juga BPBD. Ini adalah urusan kita bersama.
"Jadi kami akan memberikan yang terbaik untuk membantu dalam mengatasi bencana nanti langsung kita memang prioritas utama untuk 1 tahun mendatang adalah kita akan terjalin komunikasi dari relawan-relawan yang ada tersebar sampai ke desa-desa, " ucapnya.
Salah satu tupoksi untuk mengawasi potensi bahaya dan akan dibentuk sistem pelaporan dari kunci dari penanganan kebencanaan adalah sistem informasi yang baik.
Kami dari FPRB dalam penanganan kebencanaan dibagi menjadi 3 faktor. Yaitu, terlibat baik dalam pencegahan, saat penanganan bencana dan pasca bencana.
Baca juga:
Pergilah Anakku, Busur T’lah Dilepas
|
Salah satu upaya untuk mengubah mindset masyarakat dengan meningkatkan kapasitas masyarakat, kapasitas relawan dengan memberikan pendidikan, pelatihan dan edukasi penanaman pohon dan pembersihan sampah di sungai.
Kita tidak mau kecolongan nanti untuk jalur evakuasi harus ada tindak lanjut dari dinas terkait untuk memperbaiki jalur-jalur pengungsian. Langkah ini merupakan salah satu support dan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kediri.
Nanti kami akan membentuk jaringan relawan di setiap desa, paling tidak ini target dalam waktu 1 tahun. Jaringan komunikasi dan jaring-jaring relawan itu harus sudah ada. Kami adalah mitra strategis mengisi celah-celah yang tidak di bisa dimasukin oleh birokrasi, karena ada hambatan-hambatan dalam inovasi.
"Kita melakukan koordinasi dan peningkatan kapasitas cara kerja, tata kerja dan sistem kerja. Karena kita sudah tidak bergerak dalam berdasarkan kelompok lagi atau pribadi, tapi adalah kesatuan dari kita menyatukan berbagai kelompok. Kita sudah menjadi satu kesatuan yang besar untuk meningkatkan kapasitas dalam penanganan bencana, "ungkap Ari. (prijo}